Dan Kau Sudah
Tersimpan Dihatiku
Saat
hati ini mati. Dan saat hari-hari menjadi sepi. Setiap puisi adalah pelipur
laraku. Pengingatku bahwa dihati ini ada ruang yang tersimpan untukmu. Meski
ruang ini tak pernah kau singgahi, tapi kau telah lama menjadi ruang itu. Karena
sudah lama kau tersimpan dihatiku.
Saat
ada dirimu, hariku yang tenang menjadi terkenang. Karena hadirmu membuat
semuanya menjadi bait-bait puisi yang lurus dari hati. Yang membuat seorang
penyair amatiran seakan menjadi penyair profesional yang tak berhenti
menuliskan sajak.
Dan
100 puisi tercipta itupun semua adalah dirimu. Meski penyair ini sangat bodoh
masih juga menyimpan memori itu dalam draft di telepon genggamnya saat ini.
Namun, tahukah kau. Setiap puisi itu menyimpan kata ketulusan untukmu. Bahwa
kata-kata itu memang benar berasal darimu. Berasal dari cinta yang tak pernah
kau tahu keberadaannya. Sajak itu adlah mata hatiku.
(Zifa_250612)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar