Selasa, 25 November 2014

Memories Replay



Ada rasa yang tertinggal dan memories replay yang terjadi.
Semuanya terkombinasi dengan apik dalam setiap sudut ruang waktuku.
Perjuangan dan kerja keras yang menuai buah kemanisan itu,
perasaan pasang surut yang datang di setiap waktu itu,
 semuanya menjadi kenangan berbingkai manis,
dan insyaallah akan menjadi semakin berbingkai manis dengan keindahan yang sempurna,
 di saat bisa tersenyum membawa ijazah dan memakai topi toga itu.

Zifa Fid Tria (Rabu, 26 Desember 2014, 07.01)

Nb: Kata-kata manis ini (gb d sbelah kanan, yg tdk Q ketahui pembuatnya) yg smakin mnambah rasa haru biru dalam perjuangan ini.




Kamis, 23 Oktober 2014

Elegi Cinta Kegalauan



Elegi Cinta Kegalauan

Aku ingin, membuka hati untukmu. Tp, selalu. Jika aku ingin benar-benar bersamamu. Perasaan itu, hilang entah kemana. Aku ingin, membalas perasaanmu. Tapi, terkdangku takut, jika nantiku melukaimu. Aku ingin, bisa di cintai olehmu. Tapi, terkadangku berpikir. Aku sudah terlambat, menyatakan itu. Mungkin, ini jalan takdirku. Yang selalu bertolak belakang, dengan hatiku.




Zifa_Fidtria(Selasa, 21 Okto_ber 2014

Sabtu, 07 Juni 2014

Sang Penyemangat Bayangan

Sang Penyemangat Bayangan

Kalau kita tidak pernah saling mengenal,
mana mungkin kita bisa saling menyakiti.
Karena kita saling mengenal dan menjadi dekat,
maka itulah sebabnya kita bisa saling menyakiti.

Walau kita pernah menjadi dekat & pernah tak sengaja menyakiti.
Serta kemudian kini kita saling menjauhkan diri.

Namun, setiap perkataanmu, nasehatmu, & motovasimu itu.
Selalu menjadi cambuk untuk kehidupanku.
Tak patah arang, meski gelap menyusuriku.
Tak pernah surut berjuang,
Meski rasanya ingin menyerah.

Biarlah kenangan yang pahit menghilang,
Namun pelajaran saat bersama mu, tetap ada .
Untuk orang yang telah menghilang dalam dunia-ku,
yang pernah menjadi bayangan hidup-ku.
Untuk orang yang ketulusannya seperti dua bilah mata pisau.
Ku hargai ketulusanmu dan motivasimu.


Minggu, 8 Juni 2014 (Zifa_Fidtria)

Jumat, 30 Mei 2014

Masa Sulit Itu Bernama Kemalasan



Masa Sulit Itu Bernama Kemalasan

Hari ini, aku akan bersantai sejenak,
Meluangkan banyak waktu untuk berfikir,
Meluangkan waktu untuk bercermin.

Tentang apa yang akan kulakukan,
Dan bagaimana mencegah dari yang namanya kemalasan.

Ini sungguh sulit,
Semuanya patah-patah...
Ingin aku menyelesaikan secepatnya,
Tapi kemalasan datang bertubi-tubi.

Aku tahu, ini tentanganku...
Tentang tanggung jawabku sebagai pelajar.
Yaitu, menyelasaikan tugasku dengan sebaik-baiknya.
Jauhi sifat malas, dan perasaan semangat yang kadang-kadang itu...

Huft, keluhanku datang tiada henti,
Dosenku juga tak mengerti.
Aku terbebani waktu.
Karena tanggal merah yang begitu menyita waktu bimbinganku...
Aku kehabisan waktu untuk waktu bimbinganku...

Aku ingin secepatnya berhenti mengeluh,
Berhenti mengkhayalkan tugas-tugas...
Tapi, bagaimana merealisasikan hal itu...
Otak-ku penuh rencana ini itu,
Tapi tindakanku juga inginnya begini dan begitu...

Butuh sinkronisasi waktu, agar tak terbengkalai.
Butuh keikhlasan waktu


Jum’at, 30 Mei 2014 (Zifa_Fidtria)

Warna Hidupmu



Warna Hidupmu

Kau cukup tahu, karaktermu...
Cukup tahu apa yang ada dalam hatimu.
Cukup mengerti apa yang kau inginkan.
Selebihnya serahkan kepada-Nya.
Zat yang maha tahu dan mengerti,
akan apa yang terbaik bagimu.

Kehidupanmu adalah pilihanmu,
Pilihan akan sendi-sendi hidupmu.
Pilihan akan langkahmu,
Dan masa depanmu.

Dan, kau cukup mampu melakukan itu,
Cukup, Menjadi wanita yang baik.
Cukup, Menjadi seorang wanita yang jujur.
Cukup, Menjadi wanita yang sederhana.

Tak perlu menjadi orang lain.
Karena, warna kehidupanmu indah.
Indah dalam lautan warna pelangi.

Rajutan hidupmu, adalah pilihanmu
Tentang kemana langkah kaki ini berjalan,
Kemana langkah kaki ini akan berhenti,
Semuanya, hanya menunggu kesabaran dan keikhlasan.

Karena, keindahan itu,
Ada karena kebaikan,
Ada karena harapan,
Ada karena keikhlasan,
Ada karena kesabaran.

Buruknya kehidupan adalah karena hatimu,
Indahnya kehidupan juga karena hatimu.

Jum’at, 30 Mei 2014 (Zifa_Fidtria)

Mei



Mei

Mei ini, sebentar lagi akan berakhir.
Mei ini, adalah kilas balikku.

Tentang dirimu, satu tahun lalu.
Tentang dirimu yang merangkai kahidupanku,
Dengan penuh kekusutan dan angan-angan.

Semestinya, waktu itu aku abaikan dirimu...
Hanya, masalahnya telah menyebar setelah itu,
Andai aku bisa membungkam mulutnya,
Menghentikan orang itu melakukannya...

Aku, takkan mungkin terjebak dalam hubungan ini.
Kau, terlalu mudah...
Terlalu mudah untuk mendapatkan simpatiku...
Mungkin, karena orang itu...
Mungkin juga karena wajahmu.

Hingga aku tak bisa mengabaikanmu,
Aku jatuh karena wajah tak berdosamu.

Bagi orang lain, kau mungkin kini orang terbatas...
Tak mudah berpaling dari wajah-wajah wanita cantik,
Selalu menunduk, seakan kau properti yang bernyawa,
Ya, kau mempunyai pesona itu.

Dan Mei ini adalah kilas balikku akan dirimu.
Jika aku mampu, 
menjauh dari orang sepertimu,
Adalah pilihanku.

Seorang yang tak bisa membuka kehidupan nyata,
Hanya mampu menjawab dan bertengger di atas dunia maya.
Meski, setiap hari berjumpa.


Jum’at, 30 Mei 2014 (Zifa_Fidtria)